Look up

Selasa, 04 November 2008

Unknown 17.32.00 , , ,
PENTINGNYA EKONOMI ISLAM
Mukhamad Aqil Muzakki 
Mahasiswa Syariah Ekonomi Islam 
2006
Sistem perekonomian yang ada dewasa ini, semakin membingungkan. Anti kapitalisme, tapi hobi penindasan, suka memonopoli perbisnisan, cinta akan kekayaan pribadi, engoan memandang kaum yang termarginasi. Benci akan sosialisme, tapi sering mengaku miskin, hanya bisa merebut penghasilan orang lain. Padahal kita satu atap, islam. Agama yang rohmatan Lil’alamin. Tetapi kebanyakan dari kita lupas entah itu amnesia, ato emang disengaja.
Islam, melalui Rasulullah SAW diajarkan mns guna membeerikan petunjuk ke jalan yang diridhoinya. Bukan Cuma kata-kata yang terpanjang di KTP. Dari sini kita diajarkan berbagai macam persoalan yang ada, dari masalah – masalah fiddun - nya hingga Bekhirat nanti. Baik yang menyangkut permasalahan politik, ekonomi, sosial, budaya, bahkan hankam. Yang meliputi apa yang kita ketahui hingga apa yang masih menjadi rahasia.
Berbicara tentang ekonomi, sebagai muslim yang cinta akan agamanya, maka marilah kita bangun sistem perekonomian yang berdasarkan syariat islam. Fungsikan harta sebagai mana mestinya, putarkan dengan sebaik-baiknya hinga engkau merasakan nikmatnya ekonomi islam.
Bermula dari hal yang kecil hingga yang tak pernah kita bayangkan. Sederhananya, mari kita perbaiki pola transaksi kita dalam keseharian. Perindahaqad yang sering kita lakukan atas nama kebenaran dan keadilan yang sesuai dengan syariat islam. Maka kedepannya insya Allah akan diberi kemudahan dalam menjalaninya.
M. Abdul manan dalam bukunya “Ekonomi Islam dari Teori ke Praktek” menyebutkan bahwa ekonomi islam adalah ilmu yang mempelajapi perilaku ekonomi kerakyatan.
M. Abdul Al-arabi juga menyebutkan bahwa ekonomi islam adalah ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi yang merujuk pada Al-Qur’an dan hadist. Sedangkan menurut Haedar neqvi, dalam Al-quran dan hadist yang lalu diturunkan secara normatif dan disesuaikan secara empiris.
Masih bingung?
Ekonomi islam ( al-iqtishodiyah ) merupakan pelengkap dari ekonomi konvensional dengan disesuaikan paa kaidah-kaidah islam dengan mengedepankan norma dan etika.
Ekonomi suatu negara tidaklah lepas dari unsur politik, sosial, budaya, dan lain sebagainya. Ekonomi juga turut menentukan pola pikir seseorang, gaya interaktif suatu kelompok, atau bahkan mengukur tingkat kemakmuran suatu negara.
Dalam upaya membangkitkan suatu negara, maka perlu pula adanya peningkatan perekonomianya. Bukan berarti menghilangkan pola pikir kapitalisme ataupun sosialisme, tapi mari kita adakan perbaikan, perbaharuan, dan pembenaran.kita dapat mengambil pelajaran dari sistem perekonomian yang sudah ada seperti pola pikir alur mainstream ala syafe’i Antonio dan yang lainnya. Dari situlah kita selalu mengadakan perbaikan.
Tidak ada kata menyerah, dalam mewujudkan Indonesia Bisa! Dari sudut pandang ekonomi islam terbukti kekokohan pondasi perekonomian yang terjadi di Indonesia beberapa tahun silam. Banyak perbankan konvensional di Indonesia yang tidak sedikit jumlahnya, hingga trilyunan.
Tapi mari kita lihat bank islam yang berdiri pada saat itu. Tidak sedikitpun meminta sistem ekonomi syariah yang sanggup menjadi beteng pola perekonomianya.
Description: mengapa ekis?
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed: mengapa ekis?

Tidak ada komentar:

Apakah blog ini membantu?

Networking Area