Look up

Senin, 06 Juni 2011

Unknown 21.00.00
Buat; SEORANG MAHLUK ALLAH

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam hangat penuh rahmat Aku limpahkan untukmu wahai kekasihku. Belakangan ini Aku perhatikan engkau mulai berbeda dari sebelumnya,..

“Saat kau bangun di pagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada Ku, walau hanya sepatah kata meminta pendapatku atau bersyukur kepada Ku atas rizki dan sesuatu hal indah yang terjadi dalam hidupmu di waktu yang lalu atau sekarang ini.

Tapi Aku melihatmu begitu sibuk menyiapkan diri untuk pergi bekerja. Aku kembali menanti saat engkau sedang bersiap, Aku tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapa Ku, tapi engkau terlalu sibuk. Dijalan, bahkan kau acuhkan Aku. Mungkin di waktu lain, karena Aku tahu hari ini kau begitu memikirkan pekerjaanmu.

Di satu tempat engkau duduk disebuah kursi tanpa melakukan apapun. Kemudian Aku melihat engkau menggerakan kakimu. Aku berfikir engkau akan berbicara kepada Ku. Tapi engkau malah pergi menggosip dan mengabaikan pekerjaanmu. Aku menanti dengan sabar dari engkau bangun hingga sekarang dan semua kesibukanmu hari ini untuk mengucapkan sesuatu kepada Ku, namun Aku berfikir hari ini engkau terlalu sibuk dengan kegiatanmu.

Sebelum makan siang, Aku melihatmu memandang sekeliling. Mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepada Ku, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukan kepalamu. Engkau melihat beberapa orang disekitarmu menyebut nama Ku dengan lembut sebelum mereka menyantap rizki yang Aku berikan, tapi engkau tidak melakukannya. Yah, gapapalah masih ada waktu lainnya dan Aku berharap engkau mau berbicara kepada Ku.

Sepulang kerja, diwaktu istirahat siangmu Aku berharap ada sedikit waktu engaku mengatakan sesuatu pada Ku. Namun ternyata engkau menyalakan TV hingga membiarkan TV yang menontonmu, Aku tahu sesungguhnya tidak ada yang kau sukai untuk ditonton saat itu. Ya sudahlah, kembali Aku berharap kalau kau teringat kepada Ku.

Terus Aku menunggu hingga malam kembali hadir menyambutmu. Namun kau belum juga menyapa Ku. Saat tidur, Ku pikir kau merasa terlalu lelah hingga tak sepatah kata pun kau ucapkan kepada Ku atau bahkan menyebut nama Ku.

Tidak apa, karena mungkin engkau tak sadari Aku selalu ada didekatmu. Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari bahkan sesekali Aku mengajarimu untuk sadar dan bersabar. Aku sangat menyayangimu, setiap hari Aku menanti sepatah kata, do’a, pikiran, ucapan syukur dari hatimu bahkan hanya sebatas panggilan atau sapaan.

Baiklah, engkau bangun kembali hari ini. Dan Aku kembali menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiku sedikit waktu untuk Ku, tidak seperti hari-hari sebelumnya. Untuk hari kemarin Aku memakluminya.

Tapi yang Aku tunggu,... ah tak jua sesekali kau menyebut nama Ku apalagi menyapa Ku. Dari detik kedetik, menit, jam, hingga hari-hari berganti lagi... kau masih jua mengacuhkan Aku. Tak ada sepatah kata, seucap do’a, rasa, harapan, apalagi keinginan untuk bersujud terhadap Ku.

Apakah salah Ku padamu? Rizki yang Aku limpahkan, kesehatan yang Aku berikan, harta yang Aku relakan, makanan yang Aku hidangkan, anak-anak yang Aku rahmatkan, apakah hal itu tidak sedikitpun mengingatkanmu pada Ku?

Percayalah Aku selalu mengasihimu, dan Aku selalu berharap suatu saat nanti engkau akan menyapa Ku, berdo’a kepada Ku, memohon perlindungan Ku, dan bersujud kepada Ku”.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Dari yang selalu didekatmu,
ALLaH SWT
Description: SURAT DARI SANG MAHA PENCIPTA
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed: SURAT DARI SANG MAHA PENCIPTA

Tidak ada komentar:

Apakah blog ini membantu?

Networking Area