oleh: Mukhammad Aqil Muzakki
Roda sejarah selalu berputar, manusia lahir dan mati, negeri ini timbul dan tenggelam. Orang-rang besar terlahir di dunia, dan pada saatnya mati digantikan orang besar lainnya. Negeri-negeri membangun kemakmuran dan kejayaan, namun pada saatnya akan pudar digantikan negeri lainnya. Demikian pula Singosari, kerajaan yang didirikan Ken Arok dengan sakralisasi kekuasaan (sacralization of power) yang menjadikannya kuat, berpengaruh, dan diakui rakyat.
Konsep Negara Gung yang harus dilihat sebagai pusat kosmologis pemerintahan, dan mancanegara yang merupakan sub-ordinasi Negara Gung, memperlihatkan bagaimana legitimasi kekuasaan seorang raja terhadap para kerabat dan rakyatnya. Suatu hubungan patron-client relationship yang dalam bahasa politik jawa disebut sebagai "manunggaling kawula Gusti".
Konsep seperti itu akan selalu muncul saat mencoba melihat kraton Jawa, seperti dinasti Mataram, meskipun pada ahirnya terpecah (1755). Selain itu masih banyaknya berbagai ungkapan yang memperlihatkan betapa berkuasanya seorang raja sehingga ia memiliki kemampuan untuk memerintah, mengatur, menghukum, menguasai daerah lain, bahkan mengatur agama di negaranya. Tentunya dalam pembahasannya haruslah melihat wujud kekuasaan tradisional Jawa dengan sejumlah konsep yang ada dalam kekuasaan itu sendiri, atau sesuai dengan kebudayaan politik mereka.
Nah pertanyaannya adalah, apakah kekuasaan pemerintahan sekarang sebetulnya tidak jauh beda dengan masa kerajaan Jawa "dahulu" dengan istilah lain yang halus atau bahkan dihaluskan? entahlah, hanya mereka sendiri yang tahu dan mengetahuinya.
Menurut Moedjanto (1987), dalam segala persoalan, raja memiliki tertinggi sehingga tergambarkan kekuasaan itu sentralistik tidak terbagi-bagi dan merupakan kebulatan yang tunggal serta tiada yang mampu menandingi. Kenyataan itu diungkapkan melalui bahasa Jawa yang amat plastis "endi ana surya kembar", yang berarti tidak membenarkan adanya kekuasaan lain yang sederajat dengannya.
Berbicara tentang kekuasaan negara, timbul masalah "darimana,.... (bersambung)
Description: KOSMOLOGI POLITIK
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed: KOSMOLOGI POLITIK
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed: KOSMOLOGI POLITIK
Tidak ada komentar: