MARKETING MIX SEBAGAI PARADIGMA PEMASARAN SEBUAH PERUSAHAAN
(PERBANKAN SYARIAH)
Oleh: Mukhammad Aqil Muzakki
Pemasaran (Marketing) merupakan suatu proses yang utuh tentang kemampuan menawarkan barang atau jasa yang tepat, pada waktu yang tepat, dan lokasi yang tepat[1]. Marketing mix atau bauran pasar merupakan suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok (perusahaan) untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk atau jasa bernilai kepada pihak lain dengan cara menggabungkan berbagai konsep[2].
Berbicara bauran pasar maka kita kenal konsep 4P (product, price, promotion, place) yang telah menjamur didunia bisnis. Paradigma bauran pasar telah mendominasi pola pikir para pelaku pemasaran, penelitian, dan pelaksanaannya sudah dimulai sejak tahun 60-an.
A. Marketing Mix
Konsep bauran pasar diperkenalkan oleh Neil Borden pada tahun 1950-an. Bauran pasar sebenarnya merupakan daftar kategori mengenai variabel-variabel pemasaran dan diawali dengan cara mendefinisikan atau mendeskripsikan fenomena perdagangan[3]. Bauran pasar juga disebut sebagai alat pemasaran.
Bauran pasar (marketing mix) yaitu gabungan atau penggunaan kombinasi unsur-unsur produk, harga, promosi, dan sebagainya yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan komposisi yang ideal, yang sesuai dengan kondisi sasaran pembeli.[4]
Paradigma pemasaran apapun haruslah sesuai dengan kebutuhan konsep pemasaran sehingga dapat menjadi hal yang ideal dan menjadi acuan. Seseorang dapat dengan mudah mendebat bahwa 4P pada bauran pasar tidak dapat memenuhi persyaratan konsep pemasaran.
Konsep pemasaran yaitu pencapaian sasaran organisasi (perusahaan) untuk menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar serta menyerahkan kepuasan yang didambakan secara efektif dan efisien dengan cara yang bersifat memelihara atau memperbaiki kesejahteraan konsumen dan masyarakat.[5] Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan berorientasi kepada kebutuhan konsumen. Hal ini secara asasi berbeda dengan falsafah bisnis terdahulu yang berorientasi pada produk dan penjualan saja.
Stanton (1978) menyebutkan bahwa konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.[6] Jadi konsep inti pemasaran adalah: proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran; penetepan harga dan promosi; penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.[7]
Tidak dapat memenuhi persyaratan yang dimaksud adalah konsep 4P yang ditawarkan sudah out of date. Atau memerlukan inovasi baru untuk melengkapi dunia pemasaran dimasa sekarang.
1. Implementasi dalam bauran pemasaran pada produk dan jasa
Implementasi dalam bauran pemasaran (marketing mix) pada produk dan dapat dilihat sbb:
a. Product, yang perlu diperhatikan dalam desain dan produk jasa adalah atribut yang menyertai, seperti: sistem, prosedur dan pelayanannya.
b. Price, Pengertian harga dalam produk dan jasa, berupa kontra prestasi dalam bentuk barang atau jasanya.
c. Promotion, Kegiatan promosi pada produk dan jasa pada umumnya dilakukan melalui iklan dimedia masa, atau televisi.
d. Place (saluran distribusi), Saluran distribusi produk dan jasa, berupa kantor cabang, yang secara langsung menyediakan produk dan jasa yang ditawarkan.
e. People, Ciri dari bisnis bank adalah dominannya unsur personal approach, baik dari jajaran front office, back office sampai tingkat manajerial. Oleh karena itu para pekerja bank dituntut untuk melayani nasabah secara optimal.
f. Process, Meliputi sistem dan prosedur, termasuk persyaratan ataupun ketentuan yang diberlakukan oleh bank terhadap produk dan jasa.
2. Pemasaran produk dan jasa menggunakan Triangle Marketing
Didalam memasarkan produk dan jasa, maka perusahaan berusaha memuaskan konsumennya, agar tidak berpaling pada pesaing. Didalam konsep pemasaran produk dan jasa perbankan, dikenal istilah Triangle Marketing, yaitu meliputi berbagai pemasaran, yang satu dan lainnya saling berinteraksi secara optimal.
Kegiatan pemasaran yang saling berinteraksi dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
a. Internal Marketing (IM), adalah garis yang menghubungkan antara employee dan perusahaan jasa.
b. External Marketing (EM), adalah garis yang menghubungkan antara nasabah dengan bank.
c. Interaktive Marketing (ITM), adalah garis yang menghubungkan antara employee dan customer (nasabah).
Ketiga konsep tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat berdiri, dan saling terkait antara satu dan yang lainnya, agar terjadi layanan prima untuk mencapai tujuan dalam mempertahankan dan menarik nasabah.[8]
3. Pemasaran berbasis hubungan
Pemasaran berbasis hubungan, tidak hanya memperlama jangka waktu nasabah dalam berhubungan dengan bank, namun juga memperbesar aset nasabah yang ditanamkan pada bank yang bersangkutan.
Persaingan yang semakin nekat dalam pemasaran produk dan jasa perbankan perlu fokus pada upaya pemasaran dengan tujuan untuk mempertahankan nasabah lama, melakukan cross selling (penjualan silang) untuk mendapatkan tamabahan aset yang ditanamkan pada bank.[9]
Dengan kata lain, perusahaan atau bank harus menjaga hubungan antara nasabah, internal perusahaannya atau bank, dan perusahaan koleganya. Hal tersebut dimaksudkan agar loyalitas kemitraan tetap terjalin, sehingga keuntungan akan menjadi hal yang tidak mungkin untuk dihindari.
B. Kesimpulan
Paradigma merupakan sudut pandang yang digunakan untuk menafsirkan sesuatu (pemasaran). Paradigma pemasaran telah mengalami perubahan disetiap masanya. Berawal dari konsep pemasaran tradisional yang simpel hingga pemasaran kotemporer yang berlaku dewasa ini.
Konsep bauran pasar diperkenalkan oleh Neil Borden pada tahun 1950-an. Bauran pasar sebenarnya merupakan daftar kategori mengenai variabel-variabel pemasaran dan diawali dengan cara mendefinisikan atau mendeskripsikan fenomena perdagangan. Bauran pasar juga disebut sebagai alat pemasaran.
Konsep bauran pasar dan 4P-nya mendapat respon dari berbagai kalangan. Banyak ilmuwan dan peneliti yang kurang puas dengan konsep tersebut dan mencoba untuk merubahnya dengan konsep baru, namun hasilnya justru malah menambahkan inovasi dengan tanpa mengesampingkan konsep 4P yang pernah ada.
Arne Rasmussen dan Gosta Mickwitz mengembangkan teori parameter; berupa pendekatan bauran pasar yang dinamis dihubungkan pada daur hidup produk dan parameternya diintegrasikan dengan maksud dari elastisitas memperbanyak pasar; sisi permintaan harus dihubungkan dengan sisi penawaran pada teori manajerial pemasaran
Moller pada tahun 1960 “dari sudut pandang fungsi manajemen bauran pasar perhatiannya diperluas pada peranan strategi pemasaran, aspek pemasaran jasa, dimensi politik, hubungan ekonomi, interaksi jaringan industri, dll” hal ini kemudian dianggap sebagai teori pemasaran kotemporer.
Dewasa ini, keberadaan hubungan pasar menjadi dasar pergantian paradigma. Keterlibatan konsumen dan kepuasan pelanggan menjadi sasaran kunci kesuksesan dalam pemasaran. Terdapat pergeseran orientasi pemasaran dari bagaimana barang bisa laku dijual menjadi bagaimana konsumen puas dengan barang/ jasa dan pelayanannya. Tujuannya adalah untuk hubungan jangka panjang dan berkelanjutan demi memperoleh keuntungan.
[1] Suharyadi, dkk., Kewirausahaan: Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda, Jakarta: Salemba Empat, 2008, hal. 187.
[3] Irwan Saputra, Artikel Dari Bauran Pasar Menjadi Pemasaran Jaringan; Terhadap perubahan paradigma di pemasaran, Nov 2009
[4] Suharyadi, dkk., Kewirausahaan: Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda, Jakarta: Salemba Empat, 2008, hal. 194.
[5] http://TVafiAtIskJ:lecture.brawijaya.ac.id/files/2009/02/bab-1.doc+manaj+pemasaran.
[6] http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_pemasaran
[7] http://TVafiAtIskJ:lecture.brawijaya.ac.id/files/2009/02/bab-1.doc+manaj+pemasaran.
[8] www.unhalu.ac.id
[9] www.unhalu.ac.id
Description: MARKETING MIX SEBAGAI PARADIGMA PEMASARAN SEBUAH PERUSAHAAN
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed: MARKETING MIX SEBAGAI PARADIGMA PEMASARAN SEBUAH PERUSAHAAN
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed: MARKETING MIX SEBAGAI PARADIGMA PEMASARAN SEBUAH PERUSAHAAN
Tidak ada komentar: