Kedungbanteng, 9 Agustus 2012
ramadhan,
aku hampir tak menyadari kedatanganmu
sementara khalayak ramai membicarakanmu lama sebelumnya
aku hampir tak merasakan kehadiranmu
sementara khalayak berlomba memujamu
ramadhan,
kini kau hampir meninggalkanku
meninggalkan khalayak
sementara aku baru menyadari kedatanganmu
sementara aku baru merasakan kehadiranmu
aku hampir tak menyadari kedatanganmu
sementara khalayak ramai membicarakanmu lama sebelumnya
aku hampir tak merasakan kehadiranmu
sementara khalayak berlomba memujamu
ramadhan,
kini kau hampir meninggalkanku
meninggalkan khalayak
sementara aku baru menyadari kedatanganmu
sementara aku baru merasakan kehadiranmu
ramadhan,
masihkah engkau menyisakan sedikit belasmu
sedikit belas pada orang yang tak tahu belas
masihkah engkau memberikan sedikit ihlasmu
sedikit ihlas pada orang tak mengenal ihlas
ramadhan,
apakah aku masih pantas menyebutmu sebagai bulan seribu bulan
sementara tak satupun aku mengetahuinya
apakah aku masih pantas menyebutmu sebagai bulan penuh ampunan
sementara aku selalu berbuat dosa
apakah aku masih pantas menyebutmu sebagai bulan penuh hikmah
sementara hatiku tertutup nafsu yang fana
apakah aku masih pantas menyebutmu sebagai bulan penuh berkah
sementara aku menutup diri dari ibadah
ramadhan,
aku ingin sekali memelukmu seperti kerinduan
aku ingin sekali mencumbumu seperti kemesraan
aku ingin sekali menceriakanmu seperti kelahiran
dengan sholatku
dengan zakatku
dengan puasaku
dengan hajiku
dengan tadarusku
dengan iktkafku
dengan sodaqohku
dengan sujudku
dengan takbirku
dengan amalku
dengan nafasku
dengan langkahku
dengan segenap jiwa ragaku
untuk mendapatkan ridho-NYA
ramadhan,
apakah aku masih pantas meneteskan air mata ini
mengharapkan perhatianmu
sementara aku mencampakkanmu
ramadhan,
sungguh aku menyesal engkau hampir pergi
aku belum sempat menyapamu
aku belum sempat menjumpamu
ramadhan,
masihkah engkau menerimaku
bersama dalam masa ahirmu
menyambut lailatul qodarmu
mengharap sedikit rahmat-NYA
ramadhan,
sungguh aku menyesal engkau hampir pergi
aku belum sempat menyapamu
aku belum sempat menjumpamu
ramadhan,
masihkah engkau menerimaku
bersama dalam masa ahirmu
menyambut lailatul qodarmu
mengharap sedikit rahmat-NYA
:: Mukhammad Aqil Muzakki
Description: Maafkan Aku Ramadhan
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed: Maafkan Aku Ramadhan
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed: Maafkan Aku Ramadhan
Tidak ada komentar: