Purwokerto [21/7], Tak banyak
adanya perubahan dari sebuah generasi. Mereka lebih disibukan
mementingkan kepentingan pribadi di tengah kedok kepentingan umum yang
digemborkan. Bermulut manis untuk melicinkan strategi, mengambil
simpatik, dan kemudian menikam dari belakang. Mereka terlatih lantaran
salah penyerapan makna dari suatu peristiwa. Yang mereka serap adalah
sisi buruknya, wajar saja karena tanpa didasari niatan baik maka sirna
pula pemikiran baiknya. Mata hatinya tertutup rapat dari Hidayah-NYA.
Seperti zaman jahiliyah warisan bangsa sebelum Islam. Mereka bodoh dan
tidak mau disadarkan. Mencela dan menghajar orang yang berusaha
mengingatkan. Bukankah itu aneh? ya, itulah realita dari sepenggal
cerita zaman jahiliyah yang pernah ada.
Seharusnya
sebagai pemuda yang beriman, mereka mampu berjihad membela kebenaran
Islam. Bukan malah mengetasnamakan kebenaran sebagai kedok dari
kebusukannya. Terlihat manis di muka namun saling menghajar di
belakangnya.
Hentikan
perbuatan yang memalukan itu, mari tegakkan dada dan kembali beriman di
jalan Allah. Semoga kita mendapat hidayah-NYA sehingga kita mampu
berpikir jernih dan mampu mengambil sikap jihad dalam upaya amar ma'ruf nahi munkar jihad fi sabilillah. Dari hal terkecil disekitar kita, menuju Negara yang berwibawa dan berkeadaban tinggi. [az]
Pecundang kelas teri |
Description: PECUNDANG KELAS TERI
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed: PECUNDANG KELAS TERI
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed: PECUNDANG KELAS TERI
Tidak ada komentar: