Look up

Selasa, 19 Januari 2010

Unknown 00.19.00
Terhadap Perubahan Paradigma Pemasaran
oleh: Mukhammad Aqil Muzakki

Pemasaran (Marketing) merupakan suatu proses yang utuh tentang kemampuan menawarkan barang atau jasa yang tepat, pada waktu yang tepat, dan lokasi yang tepat. Marketing mix atau bauran pasar merupakan suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok (perusahaan) untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk atau jasa bernilai kepada pihak lain dengan cara menggabungkan berbagai konsep.
Berbicara bauran pasar maka kita kenal konsep 4P (product, price, promotion, place) yang telah menjamur didunia bisnis. Paradigma bauran pasar telah mendominasi pola pikir para pelaku pemasaran, penelitian, dan pelaksanaannya sudah dimulai sejak tahun 1960-an.

A. Marketing Mix
Konsep bauran pasar diperkenalkan oleh Neil Borden pada tahun 1950-an. Bauran pasar sebenarnya merupakan daftar kategori mengenai variabel-variabel pemasaran dan diawali dengan cara mendefinisikan atau mendeskripsikan fenomena perdagangan. Bauran pasar juga disebut sebagai alat pemasaran.
Bauran pasar (marketing mix) yaitu gabungan atau penggunaan kombinasi unsur-unsur produk, harga, promosi, dan sebagainya yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan komposisi yang ideal, yang sesuai dengan kondisi sasaran pembeli.
Paradigma pemasaran apapun haruslah sesuai dengan kebutuhan konsep pemasaran sehingga dapat menjadi hal yang ideal dan menjadi acuan. Seseorang dapat dengan mudah mendebat bahwa 4P pada bauran pasar tidak dapat memenuhi persyaratan konsep pemasaran.
Konsep pemasaran yaitu pencapaian sasaran organisasi (perusahaan) untuk menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar serta menyerahkan kepuasan yang didambakan secara efektif dan efisien dengan cara yang bersifat memelihara atau memperbaiki kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan berorientasi kepada kebutuhan konsumen. Hal ini secara asasi berbeda dengan falsafah bisnis terdahulu yang berorientasi pada produk dan penjualan saja.
Stanton (1978) menyebutkan bahwa konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan. Jadi konsep inti pemasaran adalah: proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran; penetepan harga dan promosi; penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Tidak dapat memenuhi persyaratan yang dimaksud adalah konsep 4P yang ditawarkan sudah out of date. Atau memerlukan inovasi baru untuk melengkapi dunia pemasaran dimasa sekarang.
1. Implementasi dalam bauran pemasaran pada produk dan jasa
Implementasi dalam bauran pemasaran (marketing mix) pada produk dan dapat dilihat sbb:
a. Product, yang perlu diperhatikan dalam desain dan produk jasa adalah atribut yang menyertai, seperti: sistem, prosedur dan pelayanannya.
b. Price, Pengertian harga dalam produk dan jasa, berupa kontra prestasi dalam bentuk barang atau jasanya.
c. Promotion, Kegiatan promosi pada produk dan jasa pada umumnya dilakukan melalui iklan dimedia masa, atau televisi.
d. Place (saluran distribusi), Saluran distribusi produk dan jasa, berupa kantor cabang, yang secara langsung menyediakan produk dan jasa yang ditawarkan.
e. People, Ciri dari bisnis bank adalah dominannya unsur personal approach, baik dari jajaran front office, back office sampai tingkat manajerial. Oleh karena itu para pekerja bank dituntut untuk melayani nasabah secara optimal.
f. Process, Meliputi sistem dan prosedur, termasuk persyaratan ataupun ketentuan yang diberlakukan oleh bank terhadap produk dan jasa.
2. Pemasaran produk dan jasa menggunakan Triangle Marketing
Didalam memasarkan produk dan jasa, maka perusahaan berusaha memuaskan konsumennya, agar tidak berpaling pada pesaing. Didalam konsep pemasaran produk dan jasa perbankan, dikenal istilah Triangle Marketing, yaitu meliputi berbagai pemasaran, yang satu dan lainnya saling berinteraksi secara optimal.
Kegiatan pemasaran yang saling berinteraksi digolongkan menjadi tiga, yaitu:
a. Internal Marketing (IM), adalah garis yang menghubungkan antara employee dan perusahaan jasa.
b. External Marketing (EM), adalah garis yang menghubungkan antara nasabah dengan bank.
c. Interaktive Marketing (ITM), adalah garis yang menghubungkan antara employee dan customer (nasabah).
Ketiga konsep tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat berdiri, dan saling terkait antara satu dan yang lainnya, agar terjadi layanan prima untuk mencapai tujuan dalam mempertahankan dan menarik nasabah.
3. Pemasaran berbasis lingkungan
Pemasaran berbasis hubungan, tidak hanya memperlama jangka waktu nasabah dalam berhubungan dengan bank, namun juga memperbesar aset nasabah yang ditanamkan pada bank yang bersangkutan.
Persaingan yang semakin nekat dalam pemasaran produk dan jasa perbankan perlu fokus pada upaya pemasaran dengan tujuan untuk mempertahankan nasabah lama, melakukan cross selling (penjualan silang) untuk mendapatkan tamabahan aset yang ditanamkan pada bank.

B. Teori Parameter
Pada tahun 1950an di Eropa, para peneliti yang disebut dengan Copenhagen School mengembil kesimpulan bahwa pemasaran hanyalah semacam jalan menuju konsep bauran pasar. Kesimpulan tersebut berdasarkan pendapat Von Stackelberg tentang parameter tindakan di era 1930an. Arne Rasmussen dan Gosta Mickwitz mengembangkan teori parameter; berupa pendekatan bauran pasar yang dinamis dihubungkan pada daur hidup produk dan parameternya diintegrasikan dengan maksud dari elastisitas memperbanyak pasar; sisi permintaan harus dihubungkan dengan sisi penawaran pada teori manajerial pemasaran.

C. Teori Kotemporer pada Pemasaran
Pada kebanyakan literatur mengenai pemasaran, pemahaman mengenai bauran pasar dan 4P dikategorikan sebagai teori pemasaran yang muncul di era 1960an. Setelah dilegalkannya konsep bauran pasar tersebut muncul banyak kontrofersi tentang konsep tersebut, sehingga banyak bermunculan penelitian untuk kemudian menggantikan konsep tersebut.
Namun ternyata perkembangan dari penelitian tersebut justru malah saling melengkapi. Seperti teori pemasaran alternative Moller pada tahun 1960 “dari sudut pandang fungsi manajemen bauran pasar perhatiannya diperluas pada peranan strategi pemasaran, aspek pemasaran jasa, dimensi politik, hubungan ekonomi, interaksi jaringan industri, dll” hal ini kemudian dianggap sebagai teori pemasaran kotemporer. Dalam teori ini dibahas tentang pertumbuhan kepentingan ekonomi:
1. Pendekatan interaksi dan jaringan pemasaran industri
2. Pemasaran jasa
3. Daya tarik ilmu ekonomi dengan konsumen

D. Network Marketing
Saluran distribusi adalah kumpulan dari perusahaan atau peorangan yang mengambil alih hak atau pembantudalam pengalihan hak atas barang/ jasa tertentu, selama barang/jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen. Saluran distribusi ini menjadi hal yang urgent dalam pemasaran jaringan, sebagai penghubung jalur perdagangan (pemasaran).
Pemasaran jaringan (network marketing) merupakan praktik membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak kunci pelanggan, pemasok, penyalur guna mempertahankan preferensi dan bisnis jangka panjang. Pemasar yang cerdik berusaha membangun hubungan jangka panjang yang saling mempercayai dan saling menguntungkan dengan pelanggan, penyalur, dealer, dan pemasok yang berharga. Pemasar dapat mewujudkan hal ini dengan menjanjikan dan memberikan kualitas yang tinggi, pelayanan yang baik, harga yang wajar kepada pihak lain dari waktu ke waktu. Pemasaran hubungan menghasilkan ikatan ekonomi, teknik, dan sosial yang kuat diantara pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam kejadian yang paling berhasil, transaksi berubah dari negosiasi yang dilakukan setiap saat menjadi kegiatan rutinitas.
Hasil pemasaran hubungan yang utama adalah pengembangan asset perusahaan yang disebut jaringan pemasaran. Jaringan pemasaran terdiri dari perusahaan dan semua pihak pendukung yang berkepentingan, guna membangun hubungan bisnis yang saling menguntungkan.

E. Melakukan Kegiatan Promosi
Kegiatan promosi biasanya merupakan komponen prioritas dari kegiatan pemasaran. Dengan adanya promosi maka konsumen akan mengetahui bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang akan menggoda konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian. Kegiatan promosi erat kaitannya dengan penyebaran informasi untuk disampaikan ke konsumen. Dalam penyampaiannya strategi informasi ini ada beberapa hal penting yang hendaknya diperhatikan, yaitu:
1. Produk periklanan yang dijalankan, kegiatan periklanan merupakan sebagai media utama bagi perusahaan untuk menunjang kegiatan promosi. Promosi memiliki tujuan utama untuk menarik konsumen agar mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan.
2. Promosi dengan mengutamakan penjualan yang dilakukan secara pribadi atau lebih dikenal dengan istilah “Personal Selling”, yaitu kegiatan promosi yang mengharuskan berhadapan dengan konsumen secara langsung. Melalui kegiatan promosi personal selling secara professional akan sangat membantu untuk tercapainya penjualan yang fantastis.
3. Promosi dengan mengedepankan kualitas promosi penjualan. Promosi penjualan mengedepankan aspek penambahan intensitas terhadap strategi dalam pemasaran produk. Penambahan intensitas disini meliputi berbagai aspek manajemen pamasaran, peningkatan kualitas produk, kualitas distribusi, menambah kualitas pelayanan, dan aspek lainnya demi tercapainya kepuasan pelanggan atas produk yang telah dipasarkan.
4. Promosi dengan cara meningkatkan publisitas. Cara ini lebih condong untuk membentuk sebuah image yang lebih positif terhadap produk yang ditawarkan. Pembentukan image positif ini dapat dilakukan dengan iklan atau promosi yang memiliki karakteristik tertentu yang tidak dapat dimiliki oleh strategi pemasaran produk lainnya. Bisa saja dapat dilakukan dengan cara menciptakan suatu produk yang memiliki poin lebih, karakteristik unik, dan mempunyai manfaat lebih yang dapat menjadi pemikiranpositif konsumen. Jika hal ini dilakukan maka, image atau gambaran positif yang berkembang di masyarakat akan terbentuk dan mendatangkan beberapa faktor positif untuk mendongkrak penjualan.

F. Pembangunan Hubungan Sebagai Dasar Pemasaran
Konsep pemasaran dimunculkan pada lahan pemasaran jasa dan pemasaran industri. Fenomena dengan konsep ini yang didukung secara penuh oleh trend bisnis moderen. Gronoss mendefinisikan pemasaran jaringan “pemasaran diperuntukan untuk membangun, menjaga, dan memperkuat hubungan dengan konsumen dan rekan kerja yang lain tujuan-tujuannya bisa saling bertemu, hal ini diperoleh dengan perdagangan yang saling menguntungkan dan menjanjikan”.
Hubungan ini serupa biasanya tidak dibutuhkan dalam jangka panjang. Pembentukan hubungan ini dapat dibagi menjadi dua bagian; untuk menarik minat konsumen dan untuk membentuk hubungan dengan konsumen. Sehingga tujuan ekonomis hubungan tersebut dapat dicapai. Elemen ini merupakan konsep yang menjanjikan yang telah diperkuat oleh pernyataan Henrik Callonius. Sesuai dengan pendapatnya, tanggung jawab pemasaran tidak hanya memberi janji dan mempengaruhi konsumen selalu berperan sebagai pihak yang pasif pada posisi pasar untuk diberi perlakuan.

Elemen kunci yang lainnya adalah kepercayaan “sumber daya dari penjualan yaitu personal, teknologi, dan system harus dikelola agar kepercayaan konsumen dapat meningkat, dan didalam perusahaan itu sendiri juga harus dilakukan pengelolaan dan diperkuat”. Dalam wawancaranya Marketing Science Institut Review pada tahun 1991, Philip Kolter menyatakan bahwa “paradigma yang dimunculkan, muncul ketika praktisi dilapangan tidak puas dengan penjelasan variabel-variabel yang tersedia atau terlalu luas”. Apa yang saya fikirkan telah kita saksikan bersama yaitu berupa fokus perubahan yang mulai keluar jalur dan terhadap fucus pada nilai kosong (laden-value) hubungan dan pemasaran hubungan…”
Terdapat perubahan dari sekedar perdagangan biasa beralih ke fokus hubungan, dari akademis menjadi teoritis yang kemudian aplikatir relationship. Perdagangan (pemasaran) sebagai pemaksimalan keuntungan perusahaan, fokus pada transaksi pasar, kemudian erat hubungannya dengan konsumen jangka panjang atau relasi bisnis yang berkelanjutan.
Pola hubungan dalam pengembangan jaringan industri (pemasaran) sekarang menjadi prioritas utama antara produsen (distributor/ pemasar) dengan konsumen. Hal itu terjadi karena komunikasi pasar adalah inti arti dari perolehan konsumen dan distribusi barang/ jasa (marketing).

G. Strategi Pemasaran Berklanjutan
Dunia marketing adalah ajang persaingan inovasi demi terikatnya konsumen, terbangunnya hubungan komunikasi, dan penjualan barang/ jasa guna mencapai keuntungan yang sesuai dengan keinginan. Konsep bauran pasar dan 4P yang ditawarkan sebelumnya selalu menjadi polemik dibidang akademisi dan aplikasinya.
Para peneliti selalu berinovasi dengan konsep yang bisa dikatakan sederhana namun booming itu. Paradigma yang dibentuk dalam dunia pemasaran adalah dengan cara teori hegemoni penerapan 4P pada setiap pemasaran. Hal itulah yang menjadi pemicu para ilmuwan dan peneliti untuk kemudian membuahkan konsep pemasaran baru yang lebih fleksibel dan tepat guna. Namun keberuntungan masih di tangan Neil Borden.
Bauran pasar dalam perkembangannya semakin diperluas. Konsep 4P sekarang bertambah dan penuh inovatif. Neil menjadi lebih dikenal dari rancangan konsep yang ia buat. Para peneliti yang kontra dengannya justru malah memboomingkan namanya. Walhasil, konsep 4P menjadi inti dari konsep pemasaran di dunia.
Berbicara tentang pemasaran jaringan adalah berbicara tentang penekanan atau pengembangan konsep jalur distribusi dan membangun relasi jangka panjang. Sebagai pemasar, transaksi berarti bahwa perusahaan memusatkan perhatian pada perdagangan atau transaksi pada satu waktu. Sudut pandang waktu cenderungnya berjangka pendek. Maksudnya, dalam waktu yang berjangka pendek dapat menghasilkan keuntungan yang berjangka panjang.

H. Pentingnya Strategi Kolaborasi
Ketergantungan antara fungsi dan departemen pada sebuah organisasi adalah pada pilihan perusahaan tersebut mengenai strategi perdagangan ataupun strategi hubungan. Pada pasar serupa, hampir semua konsumen perusahaan berhubungan dengan produknya sendiri dan bentu aktivitas bauran pasar tradisional. Pemasar dan ahli penjualan memiliki tanggungjawab atas seluruh fungsi pemasaran.
Pada pemasaran hubungan, situasinya berbeda. Perbedaan konsumen menjadi lebih kuat bahkan melibatkan beberapa fungsi yang berbeda. Sebuah penerapan yang berhasil membutuhkan seluruh bagian perusahaan yang dilibatkan dalam menjaga konsumen dapat dikolaborasikan dengan Total Preceived Quality dan membuat mereka puas..

I. Kesimpulan
Mukhammad Aqil Muzakki
Paradigma merupakan sudut pandang yang digunakan untuk menafsirkan sesuatu (pemasaran). Paradigma pemasaran telah mengalami perubahan disetiap masanya. Berawal dari konsep pemasaran tradisional yang simple hingga pemasaran kotemporer yang berlaku dewasa ini.
Konsep bauran pasar diperkenalkan oleh Neil Borden pada tahun 1950-an. Bauran pasar sebenarnya merupakan daftar kategori mengenai variabel-variabel pemasaran dan diawali dengan cara mendefinisikan atau mendeskripsikan fenomena perdagangan. Bauran pasar juga disebut sebagai alat pemasaran.
Konsep bauran pasar dan 4P-nya mendapat respon dari berbagai kalangan. Banyak ilmuwan dan peneliti yang kurang puas dengan konsep tersebut dan mencoba untuk merubahnya dengan konsep baru, namun hasilnya justru malah menambahkan inovasi dengan tanpa mengesampingkan konsep 4P yang pernah ada.
Arne Rasmussen dan Gosta Mickwitz mengembangkan teori parameter; berupa pendekatan bauran pasar yang dinamis dihubungkan pada daur hidup produk dan parameternya diintegrasikan dengan maksud dari elastisitas memperbanyak pasar; sisi permintaan harus dihubungkan dengan sisi penawaran pada teori manajerial pemasaran
Moller pada tahun 1960 “dari sudut pandang fungsi manajemen bauran pasar perhatiannya diperluas pada peranan strategi pemasaran, aspek pemasaran jasa, dimensi politik, hubungan ekonomi, interaksi jaringan industri, dll” hal ini kemudian dianggap sebagai teori pemasaran kotemporer.
Dewasa ini, keberadaan hubungan pasar menjadi dasar pergantian paradigma. Keterlibatan konsumen dan kepuasan pelanggan menjadi sasaran kunci kesuksesan dalam pemasaran. Terdapat pergeseran orientasi pemasaran dari bagaimana barang bisa laku dijual menjadi bagaimana konsumen puas dengan barang/ jasa dan pelayanannya. Tujuannya adalah untuk hubungan jangka panjang dan berkelanjutan demi memperoleh keuntungan.
Description: FROM MARKETING MIX TO NETWORK MARKETING
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed: FROM MARKETING MIX TO NETWORK MARKETING

Tidak ada komentar:

Apakah blog ini membantu?

Networking Area