sementara hari masih siang
awan mulai pucat
disambut angin yang berhembus kencang
Aku yang berjalan di tengah terik sebelumnya
mulai tergesa saat ku tengok angkasa
ini bukanlah gerhana
ini bukanlah bencana
Aku masih ceria sebelumnya
berada di antara hiruk pikuk kota
di sana masih terlihat kesibukan jalanan
Tiba-tiba tetes demi tetes terjatuh
membasahi sekitarku
nampaknya awan mulai rapuh
menahan tangis yang kian sendu
Aku berlari mencari tempat berteduh
sembari bertanya-tanya dalam hatiku
apakah langit sedang gaduh
sehingga kau jatuhkan air matamu?
Mega mendung; siang yang menangis |
Oleh: Mukhammad Aqil Muzakki
Description: SIANG YANG MENANGIS
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed: SIANG YANG MENANGIS
Reviewer: Unknown
Rating: 4.0
ItemReviewed: SIANG YANG MENANGIS
Tidak ada komentar: